Sukabumi – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PAN, Dessy Susilawati, mendesak Pemerintah Kota Sukabumi untuk segera menggelar pasar murah dan membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Hal ini didasari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa inflasi tahunan (y-on-y) di Kota Sukabumi mencapai 3,63 persen pada Juli 2025, angka tertinggi di Jawa Barat.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kota Sukabumi, Erni Agus Riyani, menjelaskan bahwa Pemkot sudah mengambil sejumlah langkah strategis untuk mengendalikan inflasi. Upaya yang dilakukan meliputi:
- Menjaga ketersediaan pasokan melalui cadangan pangan daerah.
- Meningkatkan ketahanan pangan dengan budidaya padi, gerakan tanam cabai, bawang merah, dan jagung, serta urban farming.
- Memastikan kelancaran distribusi.
- Mendorong kerja sama antar daerah dan produsen.
- Mengintensifkan pengawasan terhadap sembako dan pupuk bersubsidi.
Menurut Erni, inflasi bulanan pada Juli 2025 sebesar 0,21 persen didorong oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Komoditas yang paling signifikan menyumbang inflasi antara lain telur ayam, beras, bawang merah, dan cabai rawit. Meskipun telah melakukan berbagai upaya, Pemkot Sukabumi berkomitmen untuk memperkuat koordinasi dan pengawasan demi menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
Komentar