Sukabumi – Kematian seorang balita berusia 1,5 tahun bernama Nadira di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Palabuhanratu memicu perhatian serius dari anggota DPRD Kabupaten Sukabumi. Ketua Komisi II DPRD, Hamzah Gurnita, menilai kasus ini menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem pelayanan kesehatan yang harus segera dievaluasi.
Menurut Hamzah, balita tersebut sudah dua hari berada di IGD padahal kondisinya membutuhkan perawatan di ruang High Care Unit (HCU). Ia menduga balita tersebut tidak mendapat perawatan terbaik karena ruang HCU penuh, dan akhirnya meninggal. Hamzah mengaku langsung mendatangi rumah sakit untuk menanyakan prosedur penanganan, dan beberapa dokter mengakui adanya masalah.
Hamzah Gurnita telah melaporkan kasus ini kepada Ketua DPRD dan Wakil Bupati Sukabumi agar segera ada langkah cepat untuk mencegah tragedi serupa terulang.
Sementara itu, Direktur RSUD Palabuhanratu, Rika Mutiara, menyampaikan duka cita atas kepergian Nadira. Ia berjanji akan melakukan audit internal dan evaluasi menyeluruh untuk memperbaiki sistem pelayanan. Terkait tudingan lambatnya rujukan, Rika menjelaskan bahwa pihaknya masih perlu mengklarifikasi dengan tim medis yang bertugas karena ada perbedaan keterangan antara tim medis dan keluarga pasien. Rika menegaskan, RSUD Palabuhanratu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan agar lebih cepat, tepat, dan manusiawi.
Komentar